Gagasan T.O.P Mas Hendi Dipuji di Forum Internasional

0

Kota Semarang – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Mas Hendi terpilih menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan 3rd G20 Development Working Group Meeting, yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (9/8/2022).

Pada forum tersebut, pihaknya terlibat dalam diskusi panel bersama perwakilan sejumlah lembaga dari berbagai negara, seperti, Aidan Eyakuze dari Twaweza East Africa, Rolando Toledo, yang mewakili pemerintah Filipina, hingga Nicholas Booth yang merupakan salah satu penanggungjawab UNDP.

Mengangkat tema “Mainstreaming Open Government Values in Governance and Sustainable Development”, selain menghadirkan pembicara dari negara luar, hadir pula sejumlah tokoh pegiat keterbukaan publik di Indonesia dalam kesempatan tersebut. Mereka diantaranya adalah Sugeng Bahagijo dari C20 Indonesia, Shita Laksmi dari TIFA Foundation, serta Dwi Wahyuni Katrianingsih, mewakili LKPP.

Mas Hendi terpilih menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan 3rd G20 Development Working Group Meeting, yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center.

Adapun dalam forum internasional tersebut, Mas Hendi secara khusus diminta berbicara terkait keberhasilannya dalam mendorong transformasi positif Kota Semarang. Keberhasilan tersebut diantaranya, dalam mendorong keterbukaan publik pada Pemerintah Kota Semarang, sehingga mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai project kolaborasi.

Mas Hendi memaparkan, formula ‘T.O.P Government’ menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong sinergitas Pemerintah dengan seluruh stakholder. Pemerintah terbuka, tapi kalau masyarakatnya apatis sama saja. Maka, yang harus dilakukan Pemerintah dirumuskan dalam sebuah forum T, O, dan P.

“T.O.P yang dimaksudnya adalah terdiri dari Trusted (dipercaya), Open (terbuka), dan Participative (partisipasi). Mendorong kepercayaan masyarakat pada Pemerintah melalui sejumlah inisiasi menjadi hal pertama yang harus dikerjakan, misalnya, dengan membuat sistem pengawasan kerja Pemerintah yang dapat dipantau langsung masyarakat,” tuturnya.

Mas Hendi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang mencontohkan, salah satu yang dilakukannya adalah dengan memasang cctv di kantor pelayanan publik yang dapat langsung dilihat masyarakat secara online. Komitmennya tentu harus dibarengi dengan ketegasan penegakan disiplin bagi seluruh pihak yang terbukti melakukan pelanggaran, sehingga masyarakat meyakini bahwa Pemerintah saat ini memiliki semangat yang sama.

Konsep T.O.P yang dibawa oleh Mas Hendi itu pun mendapatkan tanggapan positif dari seluruh peserta termasuk pembicara yang hadir. Salah satunya Aidan Eyakuze dari Tanzania yang menyebutkan tertarik menerapkan konsep yang digagas Mas Hendi untuk negara asalnya.

Di sisi lain, Hendi juga menyebutkan sejumlah program yang dulu tidak dapat diinisiasi bisa diwujudkan dengan tingginnya dukungan masyarakat di Kota Semarang. “Dan ujungnya adalah bagaimana partisipasi masyarakat bisa mendorong berbagai inovasi program di Kota Semarang. Seperti bagaimana di Kota Semarang saat ini ada 112 sekolah swasta gratis, karena pemerintah dan seluruh stakeholder bergerak bersama,” ungkapnya.

Selain itu, penjelasan Mas Hendi juga mendapat perhatian dari Yanuar Nugroho, selaku koordinator tenaga ahli sekretariat nasional SDGs National Secretariat Bappenas RI, yang saat itu menjadi moderator diskusi. pihaknya bahkan sempat memotong penjelasan Mas Hendi untuk bertanya ulang terkait sekolah swasta gratis di Semarang yang ada sebanyak 112.

Koresponden : WP – Didik

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here