Kabupaten Banyumas – Inovasi aplikasi sistem penanganan sampah yang diprakarsai oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein, lolos masuk Top 99, ajang kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) tahun 2022. Kompetisi tersebut digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Kamis (23/6/2022).
Inovasi “Sumpah Beruang”, singkatan dari sulap sampah berubah uang. Inovatornya diprakarsai langsung Bupati Achmad Husein. Setelah masuk Top 99, akan kembali dinilai tim Kemempan RB, Jumat 1 Juli 2022 mendatang,
untuk menuju Top 45. Bupati Husein dijadwalkan memberikan paparan secara langsung di hadapan juri.
Kepala Bagian Organisasi Setda Kab. Banyumas, Rintawati Sandra Dewi mengatakan, hasil pengumuman ini tertuang dalam Surat Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB Nomor: B/273/PP.00.05/2022.
“Isinya tentang finalis Top Inovasi Pelayanan Publik Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD tahun 2022,” tuturnya.
Pihaknya menambahkan, inovasi “Sumpah Beruang”, diciptakan karena terimpirasi permasalahan sampah sejak tahun 2018 lalu. Sampah menjadi masalah serius yang harus diatasi.
Sementara, Bupati Husein menyebut, saat itu, sebagai darurat sampah setelah warga memboikot larangan membuang sampah di TPA Kaliori, Kecamatan Kalibagor. Sampah banyak menumpuk di tepi-tepi jalan, terutama di perkotaan yang menimbulkan bau tidak sedap dan rawan penyakit.
Atas kondisi tersebut, maka sejak saat itu, strategi pengolahan sampah diubah dalam bentuk unit-unit pengelola sampah yang tersebar di sejumlah wilayah. Unit-unit tersebut diberinama, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Dalam hal ini, masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan sampah model ini melalui kelompok swadaya masyarakat (KSM).
“Harapannya, masalah sampah selesai di lingkup wilayah masing-masing melalui pemberdayaan masyarakat. Saat sudah ada 25 TPST yang mampu mengurangi pembuangan sampah ke TPA secara signifikan. Pemkab Banyumas juga melakukan trobosan dengan menjalankan beberapa program penanganan sampah,” ungkap Bupati Husein, yang juga Kader PDI Perjuangan Banyumas.
Husein menambahkan, masyarakat Banyumas patut berbangga dan berssyukur karena setiap tahun, karya inovasi dari Banyumas mampu menembus Top 99. Dua inovasi yang masuk Top 99, berhasil menyisihkan 2.454 inovasi lainya yang masuk di Kemenpan-RB.
“Setiap tahunya, kita mampu masuk Top 99. Tahun 2019, kita meloloskan Inovasi Pattas Mitra Kurir Langit, tahun 2020 ‘Gendis’ Banyumas dan tahun 2021, yakni PSC-119 Satria Banyumas yang masuk Top 99,” jelasnya.
Sementara itu, Rintawati kembali menyatakan, program tersebut diantaranya, aplikasi Jeknyong untuk pengambilan sampah organik, Salinmas untuk pemilahan dan pengambilan sampah organik yang bekerjasama dengan bank sampah setempat. Sementara, untuk inovasi Banyumas Calakan Teacher Training Center (BCT2C) merupakan rumah belajar online di bawah naungan Dinas Pendidikan Kab. Banyumas.
“Ini sangat efektif dalam membantu guru-guru untuk memaksimalkan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sebab, aplikasi ini memberikan akses diklat online secara luas untuk semua guru dari berbagai jenjang, kepala sekolah, serta pengawas sekolah,” terang Rintawati.
Menurutnya, keberadaan Banyumas Calakan hingga saat ini telah berhasil dan sukses dalam menyelenggarakan puluhan diklat yang diikuti hingga puluhan ribu peserta.
Koresponden : Uly