Kabupaten Pekalongan – Kompaks (Komunitas Pedagang Keliling dan Sekolah) adalah sebuah komunitas yang anggotanya para pedagang keliling dan pedagang yang mangkal berjualan di sekolah-sekolahan. Mereka menjajakan aneka macam minuman makanan untuk konsumsi anak-anak.
Komunitas ini lahir setahun yang lalu atas keprihatinan dampak pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian mereka terpuruk. Sebelum adanya Covid-19, mereka berdagang keliling dan mangkal di sekolah bisa mendapatkan rejeki, dengan adanya pandemi Covid-19, mereka terkena imbas. Sekolah-sekolah pada libur, jualan keliling sepi pembeli.
Mohammad Kenedi, anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Komisi IV yang didaulat menjadi penasehat Kompaks berharap setelah pandemi Covid-19 berangsur surut agar Kompaks semakin kompak bersama-sama menumbuhkan perekonomian dimulai dari diri sendiri untuk selalu semangat mencari nafkah dan mengambil hikmah dari pandemi Covid-19.
“Saya berharap saudaraku semua tetap terus semangat beusaha dan Kompaks semakin kompak, karena sebenarnya rejeki itu sudah ada yang mengatur, kita ambil hikmah dari pandemi Covid-19,” tutur Kenedi yang juga Ketua PAC Siwalan.
Demikian pesan tersebut disampaikan Kenedi dalam pertemuan rutin bulanan Kompaks di rumah Suripto Desa Siwalan, Kamis malam (9/6/2022).
Pada kesempatan itu, Kenedi lebih lanjut menuturkan keadaan Ekonomi Indonesia telah terdampak oleh pandemi Covid-19 yang berlangsung 2 tahun yang menyebabkan berbagai penurunan dalam sektor ekonomi yang merupakan konsekuensi dari pembatasan sosial.
“Pemerintah telah berupaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan penguatan daya beli masyarakat melalui penguatan perlindungan sosial dan dukungan terhadap sektor usaha mikro kecil dan menengah. Saudaraku semua para pedagang cilok, batagor, es dawet, dan semuanya mari kita tetap semangat, saya sebagai wakil rakyat dari PDI Perjuangan akan selalu berusaha bersama saudaraku semua,” pungkas Kenedi KomandanTe Bintang 2 Dapil 3.
Koresponden: Gus Santo