Kang Hadi Bina IKM Batik yang Pakai Pewarna dari Tumbuhan Pesisir

0
Kang Hadi Bina IKM Batik yang Pakai Pewarna dari Tumbuhan Pesisir

Kabupaten Brebes – Hutan Mangrove di pesisir Brebes, Jawa Tengah, bukan hanya menjadi Wisata Alam Hutan Mangrove. Wilayah ini juga mengembangkan batik warna mangrove dari pewarna alam, yang menggunakan pewarna dari tumbuhan liar di pesisir.

Batik mangrove ini jelas berbeda dengan batik pada umumnya. Pewarna yang dipakai tidak menggunakan bahan sintetis, akan tetapi bahan pewarna dari tanaman yang tumbuh di kawasan pantai.

Tanaman semak belukar dan pohon yang tumbuh di daerah pesisir tersebut, setelah diolah bisa menjadi pewarna kain alami. Oleh para perajin batik mangrove, pewarna alami ini dipakai sebagai pewarna alami, pengganti bahan sintetis.

Foto: Kain Batik Mangrove dari Pewarna Alami Pesisir Brebes

Kelompok masyarakat pesisir yang sudah mengembangkan batik mangrove warna alam berada di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes Bidang Pariwisata, Mashadi (53), pembina kelompok perajin batik mangrove menjelaskan, warna pada batik yang diproduksi menggunakan tanaman liar di sekitar Hutan Pohon Mangrove.

“Siapa yang menyangka semak belukar di kawasan pesisir Desa Kaliwlingi bisa dimanfaatkan agar bernilai ekonomis. Tanaman ini dianggap sebagai gulma, kadang dibakar. Padahal jika diolah dengan benar, tanaman ini bisa menjadi produk yang memiliki nilai jual,” ungkap Mashadi, Minggu (20/3/2022).

“Untuk warna merah kami menggunakan beberapa tanaman mangrove. Kuning gading kami pakai putri malu dan biru cerah kami gunakan tom toman,” bebernya.

Mashadi yang juga adalah Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Brebes berharap, penggunaan pewarna alami dari tumbuhan, bisa mengubah kebiasaan pewarnaan batik dari pewarna sintesis menjadi pewarna alami dari tumbuhan.

“Alam ini begitu baik bila kita bisa mengelolanya dengan baik pula, karena pemberian Tuhan tidak ada yang tidak bermanfaat ,” ungkapnya.

Kelompok masyarakat pesisir yang sudah mengembangkan batik mangrove warna alam berada di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Kelompok Masyarakat yang di gabungkan dalam IKM (Industri Kecil Menengah) beberapa hari yang lalu telah mengikuti pelatihan dari Kementerian ini mulai memikirkan langkah-langkah kedepannya agar batik mangrove ini bisa maju pesat.

Sebagai pembina batik mangrove, Mashadi menjelaskan, pengrajin batik yang kami kelompokan dalam satu ikatan ini dan diberi pelatihan adalah ikhtiar Anggota DPR RI Asli Brebes yakni Hj. Paramitha Widya Kusuma dari Fraksi PDI Perjuangan yang juga adalah seorang pecinta batik asli Brebes, Paramitha Widya Kusuma, mengaku potensi yang ada perlu dikembangkan lagi untuk meningkatkan kualitas batik Brebesan guna meningkatkan kesejahteraan warga kaum pesisir.

“Ini kalau dikembangkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Brebes Umumnya, terkhusus masyarakat pesisir,” tutur Mbak Mitha panggilan akrab Hj. Paramitha Widya Kusuma.

“Kain batik mangrove ini dipakainya adem. Mungkin karena bahan pewarnanya alami,” pungkas Mbak Mitha seorang Srikandi PDI Perjuangan Asli Brebes yang sedang Bertugas di Senayan.

Koresponden: RiRi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here