Kabupaten Klaten – Kabupaten Klaten merupakan penyangga pangan Jawa Tengah dan Nasional. Tahun lalu Klaten mengalami surplus produksi beras sekitar 157.000 ton. Hal dipengaruhi pemilihan varietas, salah satunya pemilihan varietas unggul Rojolele Srinuk.
Bupati Klaten, Hj. Sri Mulyani, S.M., menyampaikan bahwa Kabupaten Klaten mengalami surplus produksi beras sekitar 157.000 ton tahun lalu. Meningkat dibandingkan 2020 yang hanya sekitar 141.000 ton. Kenaikan ini karena rendahnya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
“Surplus beras di Klaten tahun kemarin dipengaruhi salah satunya karena pemilihan varietas unggul Rojolele Srinuk. Selain itu, siklus serangan OPT juga sudah kami antisipasi melalui mitigasi,” ujar Sri Mulyani di Kantor Pemkab Klaten, Senin (24/1/2022).
Sri Mulyani juga menyampikan bahwa menurut data DKPP Klaten, total luas tanam padi pada 2021 mencapai 73.842 hektare. Sedangkan luas panen mencapai 73.754 hektare. Mampu memproduksi 480.023 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 285.205 ton beras. Selain itu provitasnya (produktivitas tanaman) 9,25-9,7 ton per hektare. Kemudian dilakukan perbaikan struktur dan tekstur tanah dengan pupuk organik.
“Konsumsi beras di Klaten sekitar 127.314 ton. Sehingga surplus 157.000 ton. Sawah di Klaten mencapai 31.943 hektare. Tersebar di 26 kecamatan dengan jumlah total kelompok tani mencapai 1.058 unit. Ini menjadikan Klaten sebagai penyangga pangan bagi Jawa Tengah maupun nasional,” tuturnya.
Dalam mendukung pengembangan Rojolele Srinuk, pihaknya juga menetapkan beberapa kebijakan. Dimulai dari pemberian bantuan benih dan sarana produksi untuk kelompok tani dan termasuk mengeluarkan instruksi Bupati Klaten Nomor 1 Tahun 2021 terkait gerakan memasyarakatkan beras Rojolele Srinuk dan Rrinar bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai BUMD di lingkungan Pemkab. Wajib membeli beras Rojolele Srinuk, minimal 10 kg per bulan.
“Keunggulan dari Rojolele Srinuk adalah masa tanam lebih pendek, hanya sekitar 120 hari. Sedangkan ketinggian tanaman 113 cm dan tidak mudah rebah. Oleh sebab itu, kami sangat mendukung pengembangannya Rojolele Srinuk dengan memberikan bantuan benih dan alat produk untuk petani hingga mengeluarkan instruksi. Hal ini sebagai upaya agar petani bisa selalu melakukan panen agar petani lebih makmur dan sejahtera,” pungkas Sri Mulyani yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten.
Koresponden : Wawan