Kabupaten Kebumen – Ketua DPC PDI Perjuangan Kebumen yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Saiful Hadi memberi catatan khusus terhadap penanganan kemiskinan.
Saiful Hadi mengantongi data, hingga September 2021 angka kemiskinan tercatat 11,25 persen atau sekitar 3.930.000. Angka tersebut merupakan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah. Untuk itu, masih perlu adanya penanganan serius di wilayah yang menjadi kantong kemiskinan di Jawa Tengah.
Dia membeberkan, pada September 2021 angka kemiskinan Kebumen sebesar 17,83 persen, Purbalingga di angka 16,24%, Banjarnegara sejumlah 16,23%. Di luar Dapilnya, Wonosobo 17,67%, Brebes 17,43%, dan Pemalang 16,56%.
Atas kondisi tersebut, Saiful merasa prihatin dengan tingginya angka kemiskinan. Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah fokus menekan angka kemiskinan untuk mencari formulasi jitu.
”Sebagai warga Kebumen, saya berharap agar upaya pemulihan ekonomi untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan di Kebumen ditingkatkan,” kata Saiful.
Ditambahkan, sejumlah upaya telah dilakukan Pemprov Jateng untuk menekan angka kemiskinan. Meski demikian, kebijakan yang dikeluarkan belum begitu berdampak signifikan terhadap penurunan kemiskinan.
Pada masa Pandemi Covid-19 misalnya, Saiful menegaskan hal tersebut bukan menjadi suatu alasan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Padahal anggaran refocusing yang diluncurkan cukup besar. Bahkan pada 2020 Jateng mengalokasikan hingga Rp. 2 triliun.
“Anggaran itu seharusnya berdampak signifikan untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan kemiskinan,” jelas Saiful.
Koresponden : Red