Lantik Kades PAW, Mbak Eisti Memiliki Cerita Tersendiri

0
Foto: Bupat Demak, dr. Hj. Eistianah bacakan SK Pengangkatan Kades Antar Waktu

Kabupaten Demak – Cerita tersendiri nan unik tersemat ketika Bupati Demak, dr. Hj. Eistianah melantik dua Kepala Desa Antar Waktu, yaitu Kepala Desa Tamansari, Kec. Mranggen dan Kepala Desa Poncoharjo, Kec. Bonang.

Senin (03/12/2021), berjalan lancar dan mematuhi protokol kesehatan ketat, pelantikan yang dilaksanakan di gedung Grhadika Bina Praja itu turut dihadiri oleh Wakil Bupati serta Forkopimcam Mranggen dan Forkopimcam Bonang.

Foto: Bupati Demak dan dua Kades PAW Terlantik

Namun terlepas dari itu, terkonfirmasi oleh koresponden, bahwa mengenang kedua tokoh ini dirinya teringat kala masa perjuangan kontestasi politik 2020 lalu. Diceritakan oleh Bupati yang kader PDI Perjuangan itu, apabila kedua tokoh ini memiliki andil besar di dalam proses ikhtiar-nya kala itu.

“Jadi memang kedua Bapak Kades ini dulunya dari perangkat desa di desa masing-masing. Kedua bapak ini adalah motor penggerak, meski tidak secara langsung, kiprah atas kedua tokoh ini turut menggerakan pemuda/i di wilayah masing-masing,” ungkap Mbak Eisti, sapaan akrab dirinya.

Tidak hanya itu, pada proses roadshow di wilayah keduanya pun, diutarakan oleh Mbak Eisti, apabila selalu terjadi hujan deras. Kendati demikian, dengan penuh dedikasi yang luar biasa, justru teman-teman pendukung di wilayah itu yang berbondong-bondong menyiapkan tempat berteduh untuk kemudian membangun komunikasi serta konsolidasi.

Foto: Bupati Demak dan dua Kades PAW Terlantik

Sehingga melalui pengalaman dan cerita panjang yang tidak dapat tercurahkan secara menyeluruh. Mbak Eisti paham, bahwa pengabdian mereka untuk ke depannya tidak panjang dan terasa begitu singkat. Oleh karenanya, ia berpesan kepada kedua Kades Antar Waktu itu untuk terus memanfaatkan waktu dan memaksimalkan jaring komunikasi.

“Sehingga sebagai suksesi atas permasalahan periodik itu, saya tegaskan untuk teman-teman supaya terus membangun koordinasi dan komunikasi intensif. Jangan sampai merasa berjalan sendiri-sendiri. Semua akan kuat ketika dilakukan secara gotong royong. Saya juga pastikan, bahwa saya akan selalu terbuka untuk diajak urun rembug dan lain sebagainya,” tandasnya.

Koresponden : Hana – Rahmad

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here