Kabupaten Tegal – Bertempat di Kantor DPC PDI Perjuangan Kab. Tegal, Bagus Munaraya Satriyo Wicaksana (BMSW) menerima silaturhami Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Komisariat Purbaya, Minggu (28/11/2021).
Bagus mengatakan, pihaknya sangat menyabut baik silaturahmi ini sekaligus diskusi perihal pemikiran Bung Karno. Diskusi ini mengingatkan Bagus tempo dulu saat mahasiswa dan menjadi aktivis GMNI.
“Semua organisasi kepemudaan sejatinya sama sebagai ladang laborat untuk mematangkan adik-adik mahasiswa dalam belajar organisasi dan dinamika dalam bermasyrakat. GMNI dengan motto ‘Pejuang Pemikir, Pemikir Pejuang’ harus diresapi dan diimplementasikan oleh kalian para aktivis GMNI,” katanya.
Tidak hanya itu, pengurus PAC PDI Perjuangan Kramat ini juga menerangkan khitah mahasiwa sebagai agen of change atau agen perubahan. Maka, sebut dia, organisasi kepemudaan seperi GMNI dijadikan sarana dalam perubaha itu yang perlu diperjuangkan. Perubahan tidak bisa terjadi begitu saja, perlu langkah konsisten.
Di sisi lain, Bagus juga membekali juniornya untuk berpandangan inklusif dalam melihat fenomena. Dicontohkan, bahwa berpandangan berbeda justru selakyak sebagai pemersatu, bukan sebagai bentuk ancaman.
“Mahasiswa harus memiliki pandangan luas yang inklusif, terbuka, serta berwawasan luas tentang rasa nasionalisme, dan aktivis GMNI soal ini pasti khatam. Maka, ini sebagai lokomotif bersama-sama bergerak menebar manfaat untuk rakyat, dengan tidak lagi melihat memandang agama dan kepercayaan, namun sebagai dasar kita harus senantiasa saling hormat menghormati dan menghargai satu sama lain,” jelasnya.
Sementara Widia salah satu aktivis GMNI Komisariat Purbaya menyampaikan ajak kepada rekan mahasiswa untuk senantiasa mengamalkan Tridharma Perguruan Tinggi dalam menebar manfaat.
“Ajaran ideologi Bung Karno yang diturunkan kepada kami para Marhaenis, menjadi tekad dan dan gairah semangat untuk senantiasa menebar manfaat untuk rakyat,” katanya.
Koresponden: A2²
