TETEP! SETIA MEGAWATI, SETIA NKRI

0

DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) sukses menyelenggarakan Apel Siaga bertema: Tetep Setia Megawati, Setia NKRI. Pidato Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menumbuhkan semangat dan percaya diri kader. Siap menghadapi kontestasi politik 2019.

Laju mobil golf yang ditumpangi Ibu Megawati menuju pintu keluar stadion Manahan tersendat. Ribuan kader yang mengerubuti kendaraan mini itu seperti tak rela sang Ibu pergi meninggalkan mereka. “Hidup Ibu Mega! Hidup Ibu Mega!” teriak para kader. Dengan sabar Ibu Mega menyambut uluran tangan massa yang berebut menyalaminya. Banyak kader yang berdiri di depan kendaraan untuk ber-selfie dengan latar belakang ketua umum partainya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi bintang pada hari itu. Sebelum turun panggung, ia membakar semangat sekitar 70 ribu kader PDI Perjuangan Jateng yang memenuhi stadion Manahan Solo. “Sengaja saya bengok-bengok supaya Bali melihat seperti apa yang namanya Jawa Tengah, supaya Jawa Timur melihat seperti apa namanya Jawa Tengah, supaya Jawa Barat melihat, supaya Sumut melihat, supaya Aceh melihat, supaya 34 propinsi melihat bahwa kita kalangan nasionalis yang cinta kepada Pancasila akan tetap berdiri kukuh untuk mempertahankan Pancasila itu, saudara-saudara,”ungkap Ibu Mega dalam santiaji-nya yang disiarkan langsung stasiun TV nasional.

Ketua DPP Bidang Polkam (non-aktif) Mbak Puan Maharani juga turut membakar semangat kader banteng Jateng. “Tantangan-tantangan baru ada didepan mata kita: politik tanpa etika, cara politik yang menghalalkan segala cara, bahkan mempertaruhkan persatuan Indonesia, hoax, politisasi agama, berpolitik dengan menyebarkan kebencian melalui medsos. PDI Perjuangan harus siap, harus siap menghadapi tantangan tersebut, tantangan ini harus kita jawab dan kita hadapi. Soliditas dan kekompakan partai merupakan kunci dalam setiap menghadapi tantangan yang kita hadapi. Apel siaga kali ini merupakan konsolidasi partai untuk merapikan langkah dan barisan, menyamakan arah dan pandangan dan tegak lurus pada instruksi ketua umum dan partai,” ujar Mbak Puan dalam amanatnya sebagai inspektur upacara.

Johan Ies Wahyudi
Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri membakar semangat sekitar 70 ribu kader PDI Perjuangan Jateng yang memenuhi stadion Manahan Solo (Foto: Johan Ies Wahyudi)

Solo Memerah

Ribuan kader PDI Perjuangan Jateng memasuki kota Solo sejak Jumat pagi, 11 Mei 2018. Untuk wilayah-wilayah yang tidak terlalu jauh dari Solo, mereka rata-rata berangkat pukul 07.00 WIB dari DPC masing-masing. Bahkan massa DPC PDI Perjuangan Kab. Boyolali, yang bertetangga dengan Solo, sudah berada di stadion Manahan sejak pukul 10.00 WIB. “Padahal Apel Siaga baru dimulai jam 3 sore,”ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Boyolali Paryanto.

Untuk daerah-daerah yang jauh dari Solo seperti eks karesidenan Pekalongan dan Banyumas, mereka berangkat dari tempat masing-masing pada Jum’at dini hari, 11 Mei. “Kami berangkat jam 11 malam dari pendopo Kab. Purbalingga,”ujar Sekretaris DPC PDI Perjuangan Purbalingga Bambang Irawan.

Ratusan bus yang ditumpangi kader banteng dari seluruh penjuru Jateng menuju ke satu titik: stadion Manahan, tempat berlangsungnya apel siaga. “Begitu datang di Solo, pride itu semakin wow! Kenapa? Ternyata kami itu tidak hanya ada di Rembang, tetapi kami ada di seluruh penjuru Jawa Tengah. Ketika kekuatan berkumpul di sebuah titik, di Stadion Manahan itu, saya kemarin melihat ada ‘gempa’,” ujar Sekretaris DPC PDI Perjuangan Rembang Ridwan.

Karena keterbatasan areal parkir, bus-bus pengangkut massa dari kabupaten/kota seluruh Jateng diarahkan ke kantong-kantong parkir yang lumayan jauh dari lokasi acara. Dari lokasi parkir, mereka berjalan kaki menuju stadion Manahan. Maka, ribuan massa berseragam merah memenuhi jalan raya Adisucipto dan jalan-jalan di sekitar stadion Manahan. “Kami jalan kaki sejauh 2 km dari tempat parkir ke stadion Manahan,”ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Wonosobo Afif Nurhidayat.

Menjelang salat jumat, massa memerahkan masjid-masjid di sekitar stadion Manahan, seperti di masjid Polresta Surakarta. Usai jumatan, massa mengalir memasuki stadion Manahan. Masing-masing DPC menempati posisi yang sudah ditentukan panitia.

Selain anggota fraksi PDI Perjuangan dari kabupaten, provinsi dan DPR RI, Satgas dan organisasi sayap partai di masing-masing DPC, massa yang hadir terdiri dari pengurus DPC hingga pengurus Anak Ranting. Masing-masing DPC mengirimkan massa minimal 100 orang per PAC. “Tapi saya diprotes oleh temen-temen PAC. Kalau cuma 100 per PAC untuk apa kita berangkat!” Akhirnya kami laporan kepada Ketua DPD Partai, khusus Rembang kami tidak memakai (standard) 100 orang per PAC, tapi 5 orang per Ranting sehingga ketemu 1.485 orang,”ujar sekretaris DPC PDI Perjuangan Rembang Ridwan. DPC Boyolali juga mengirimkan 3.000 lebih kadernya, melebihi kuota yang ditetapkan DPD PDI Perjuangan Jateng.

PDI Perjuangan Jateng menargetkan sekitar 65 ribu kader hadir dalam Apel Siaga ini. Melihat jumlah massa yang berada di dalam stadion, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Kusriyanto meyakini jumlah massa yang ditargetkan hadir tercapai. “Itu belum dihitung massa yang tidak masuk stadion. Banyak sekali mereka,”ujar pria yang akrab disapa Bambang Kribo itu.

Johan Ies Wahyudi
Ibu Megawati Soekarnoputri dan Mbak Puan Maharani menyalami kader PDI Perjuangan yang rindu bersapa dengan ibunya. (Foto: Johan Ies Wahyudi)

Terbakar Pidato Ibu Mega

Santiaji Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi puncak acara apel siaga. Dalam pidatonya, Ibu Mega berpesan kepada kader banteng Jateng untuk selalu solid menjaga NKRI, dan bersiap diri menghadapi pertarungan Pileg dan Pilpres 2019. (lihat: Santiaji Ketua Umum PDI Perjuangan).

Pidato Ibu Mega menyuntikan semangat dan rasa percaya diri kader-kader yang hadir. Mereka rela berpanas-panasan dibawah terik matahari demi mendengar nasehat Ibu mereka. “Begitu cintanya ibu kepada Jawa Tengah, sampai ada kiss bye dan I’ve never seen before. Ini justru yang saya lihat sebagai satu pesan yang sangat vital dari Ibu Ketua Umum terutama untuk kader Jawa Tengah. Keteguhan kembali, konsistensi kembali PDI Perjuangan sebagai penjaga Pancasila, sebagai penjaga NKRI, dan yang paling penting lagi bahwa seluruh kader Jawa Tengah tetep setia kepada Megawati, itu yang penting,”ungkap Ridwan, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kab. Rembang.

Ibu Mega didampingi Mbak Puan dan Mas Bambang Patjul turun dari panggung untuk menyapa langsung para kader. (Foto: Johan Ies Wahyudi)

Santiaji Ketua Umum Partai pula yang membuat Hj. Kartini rela berjalan kaki menembus terik matahari Solo. “Meskipun berjalan kaki cukup jauh dari parkiran bus, cuaca yang panas, kita tetap semangat untuk mengikuti apel siaga. Pada saat mendengarkan pidato Ibu Megawati, ingin selalu menjadi banteng penjaga persatuan dan kesatuan bangsa, tetap memegang teguh ajaran Bung Karno Pancasila 1 Juni 1945,” ujar perempuan pengurus Anak Cabang Kedungtuban, Blora, itu.

Maka ketika Ibu Mega selesai berpidato dan hendak meninggalkan stadion Manahan, massa kader PDI Perjuangan Jateng “menghadang” mobil golf yang ditumpanginya. Kerinduan para kader sepertinya belum sepenuhnya terobati. Mereka adalah kader-kader Setia Megawati.

BUDIONO, FITO AKHMAD ERLANGGA