Kabupaten Demak – Menjaga marwah sebagai the guardian of wong cilik berusaha dimaksimalkan oleh kader PDI Perjuangan yang kini mengemban amanah rakyat sebagai Ketua DPRD Kab. Demak, yakni H. Fahrudin Bisri Slamet.
Diperjelas oleh Slamet, bahwa sebagai langkah strategis akan hal tersebut, pada Rabu (18/08/2021), dirinya memfasilitasi audiensi warga Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kec. Sayung. Audiensi yang penuh harmoni tersebut membahas terkait solusi dari dampak abrasi air laut.

Pada kesempatan tersebut, Slamet juga menghadirkan beberapa Kepala OPD Kab. Demak, yaitu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinputaru, Kepala Dinpora, Kepala Dindagkop UKM, dan Kepala Dinsos P2PA.
“Audiensi ini belum membahas terkait penanganan rob, tapi dampak dari rob. Salah satunya adalah tenggelamnya tempat pemakaman. Kondisinya sangat memprihatinkan karena jika ada warga yang meninggal pemakamannya harus masuk didalam air,” paparnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga menambahkan, bahwa melihat kondisi seperti itu, maka untuk rencana jangka pendeknya yaitu perlu peninggian tempat pemakaman tersebut. Hal itu sudah Slamet koordinasikan dengan Dinputaru dan Dinperkim untuk terjun langsung ke lapangan bagaimana teknisnya.

Selanjutnya warga Dukuh Timbulsloko ingin mandiri terkait dengan perekonomiannya. Sehingga mereka meminta untuk diadakan pelatihan-pelatihan. Sehubungan dengan hal tersebut Ketua DPRD Demak itu juga mendatangkan Kepala Dindagkop UKM guna mengetahui bagaimana mereka bersinergi membantu warga Dukuh Timbulsloko terkait dengan kemandirian ekonominya.
“Jangka panjangnya, pasti terkait dengan jalan tol ada imbasnya. Ada imbas yang baik dan imbas kurang baik. Kami meminta kepada Eksekutif untuk diadakan riset terkait dengan hal itu, sehingga penanganannya nanti bisa solutif, artinya menangani masalah sesuai dengan kondisi yang ada. Karena menangani rob ini tidak bisa parsial, tapi harus komprehensif,” pesannya.
Koresponden : Hana – Rahmad