Kabupaten Demak – Merawat hingga memaksimalkan amanah sebagai Ketua Komisi C DPRD Demak terus dibuktikan oleh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Demak, yakni Tatiek Soelistijani.
Rabu (11/08/2021), salah satu langkah taktis yang kini dilakukannya diulas tuntas pada momen diskusi interaktif bersama Kepala Dinperkim Kab. Demak. Menilik pokok bahasan penanganan Rob Sayung adalah muatan utama yang tersaji pada forum diskusi interaktif bersama RSKW (Radio Suara Kota Wali) FM.
“Forum ini sangat penting, dialog dengan masyarakat di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini dapat memberi pengetahuan kepada kita tentang keluhan yang ada di masyarakat. Salah satunya adalah penanganan Rob di Sayung, yang mana hal ini sesuai tupoksi kita di Komisi C,” ungkapnya.

Tidak berhenti di situ saja, Srikandi PDI Perjuangan yang akrab disapa Tatiek itu menuturkan, bahwa jajaran Legislatif melalui sinergi dengan Eksekutif telah memberikan rekomendasi penanganan yang terstruktur dan sistematis.
“Kita sudah memberikan rekomendasi untuk adanya pengadaan tanggul laut. Kemudian juga adanya normalisasi saluran-saluran air laut yang harus disesuaikan pada tempatnya. Kedua penanganan utama ini memang anggaran harus dari pemerintah pusat,” sambungnya.
Sehingga setelah dua instrumen utama tersebut rampung, baru Pemkab melakukan penanganan akhir dengan melakukan perbaikan jalan, drainase, sifon-sifon air, dan lain sebagainya.
“Semua itu harus demikian karena kita berbicara perihal regulasi dan jaring anggaran yang tersedia. Meski demikian, hal ini amat disayangkan, karena anggaran tanggul laut yang seharusnya sudah deal, namun di pending dan anggaran dialihkan untuk kegiatan lain oleh pusat. Sedangkan penanggulangan rob atau banjir yang utama harus membendung dulu aliaran yang masuk, baru perbaikan aset,” tegas Tatiek.
Oleh karena itu, Tatiek terus mendorong pemerintah pusat untuk dapat menganggarkan lagi perihal tanggul laut ini, dan jangan terlalu berlarut. Kemudian juga mendorong terbentuknya Perda Air Bawah Tanah (ABT) guna membatasi pengambilan air bawah tanah, terutama di daerah industri. Karena ini salah satu penyebab rob dengan perkiraaan menurunnya tanah makin aktif.
“Dampak ekonomi dan kesehatan ini semakin terasa, wilayah Sayung hingga saat ini sudah kehilangan 2 desa, fasum seperti sekolah, pusat kesehatan, hingga tempat ibadah tidak dapat digunakan. Tiap tahunnya juga warga harus rela bergotong royong iuran 1 juta per KK untuk meninggikan jalan. Sehingga pengadaan tanggul laut ini harus menjadi perhatian serius, dan semoga segera terealisasikan,” pesan Politisi PDI Perjuangan itu.
Koresponden : Hana – Rahmad