Kabupaten Pati – Ditetapkannya Kab. Pati sebagai zona merah dalam penyebaran Covid-19 membuat keprihatinan tersendiri bagi DPC PDI Perjuangan Kab. Pati. Setiap hari ada puluhan pemakaman dengan prokes. Selain itu juga banyak orang meninggal yang bukan karena terpapar Covid-19, tetapi sudah mempunyai penyakit bawaan sebelumnya.
Efek paranoid merupakan perasaan curiga dan rasa takut yang berlebihan terhadap satu hal. Kondisi ini membuat seseorang merasa tidak aman dan percaya bahwa lingkungan sekitar terlalu berbahaya. Gejala efek paranoid banyak ditemukan di tengah maraknya pemberitaan seputar penyebaran virus corona.
Sehingga terkait hal tersebut Sutarto Oenthersa selaku Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pati memberikan tips kepada masyarakat, antara lain:
- Pisahkan diri anda dari berita tentang virus, tidak usah mencari tau lagi, dan tidak usah seakan-akan mengetahui semua tentang Covid-19.
- Jangan mencari informasi tambahan di internet, itu akan melemahkan mental anda. Tidak usah paranoid atau ketakutan cukup berhati-hati saja.
- Hindari mengirim pesan fatalistik lewat WA, FB, Messenger, IG, dan lain-lain karena kondisi mental teman anda tidak sama dengan anda. Sehingga itu bisa membuat mereka depresi.
- Dengarkan lagu-lagu favorit atau film komedi maupun kartun yang membuat kita merasa senang.
- Suasana hati positif, berpikir positif, banyak senyum, dan tertawa akan menambah kekebalan tubuh.
- Bersabar dan banyak berdoa untuk diri kita sendiri dan mendoakan orang lain juga, percayalah bahwa semua ini akan segera berakhir.
- Dan, yang paling penting tetap jalankan prokes, 5M, jangan lelah memakai masker di mana pun berada.
“Lebih lanjut, abaikan berita dan jangan sebarkan berita Covid-19 yang membuat keresahan, semakin kita resah imun kita menurun, semakin mudah kita terpapar penyakit, apapun penyakitnya,” tegas Sutarto Oenthersa.
Ia juga berharap semoga tips tersebut bisa membantu menurunkan kepanikan tentang Covid-19 ini. Sehingga pihaknya mengajak untuk monggo untuk di-share di grup-grup sosmed yang diikuti.
Koresponden : Miftakhul Qomariyah
