Kabupaten Purworejo – Konflik horisontal di Desa Wadas sudah terjadi sejak wacana proyek pembangunan bendungan muncul. Konflik ini dipicu perbedaan pendapat terkait pembangunan bendungan, dengan perbandingan 50 persen warga setuju dan 50 persen lainnya menolak.
“Pada tanggal 16 Februari lalu saya bersama beberapa rekan anggota DPRD, Kepala BPN, dan perwakilan dari BBWSO menerima audiensi dari perwakilan warga Desa Wadas yang didampingi oleh kepala desa. Kedatangan mereka untuk meminta pendampingan penyelesaian konflik yang terjadi di desa setempat kepada kami lembaga DPRD Kabupaten Purworejo,” ungkap Dion Agasi Setiabudi, Senin (1/3/2021).
Dari hasil pertemuan tersebut, Dion berkomitmen penuh untuk melakukan pendampingan agar konflik yang ada bisa menemui titik temu dan tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan. Selain itu, pihaknya juga mendorong penyelesaian Bendungan Bener sebagai Proyek Strategis Nasional bisa segera terbangun dan manfaatnya bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat Kabupaten Purworejo.

Menurut Dion, selain untuk pengairan pertanian, bendungan ini juga akan menjadi suplai air bersih dan dapat dimanfaatkan menjadi destinasi pariwisata yang luar biasa besar potensinya.
Di sisi lain, Ketua DPC PDI Perjuangan tersebut mendorong semua stakeholder termasuk kepala daerah bersama DPRD untuk terjun ke lapangan. “Bersama-sama kita lakukan pendekatan komunikasi yang dialogis dan humanis serta mengedepankan musyawarah mufakat, sosialisasi harus dilakukan dengan transparan. Maka, niscaya percepatan pembangunan Bendungan Bener ini bisa segera kita selesaikan,” tuturnya.
“Pada intinya kami menjamin keamanan seluruh warga negara tanpa terkecuali. Sekali lagi ini juga prinsipnya kami tidak mengundang, tetapi mereka yang datang dan kami harus menerima dan terbuka,” tutup Dion.
Koresponden: Dewi