Sentuhan Kasih Hari Ibu: Samuel Wattimena Puji Karya Batik Eksklusif Warga Binaan LPP Semarang

1
Foto : Batik karya warga Binaan LPP Semarang ditampilkan oleh para model profesional di acara Fashion Show Karya Batik Nusantara (22/12)

SEMARANG, 22 Desember 2025 – Suasana khidmat dan penuh haru menyelimuti Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) Semarang pada Senin siang. Di balik jeruji yang kini menjadi ruang kreasi, terpancar semangat ketangguhan para perempuan dalam gelaran Fashion Show Karya Batik Nusantara untuk memperingati Hari Ibu tahun 2025.

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya Anggota Komisi VII DPR RI Samuel Wattimena, Walikota Semarang, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, serta Bupati Kendal. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan moral bagi para warga binaan yang tengah merajut masa depan baru melalui seni batik.

Foto : Piagam Penghargaan diberikan kepada para bapak – bapak dan ibu – ibu luar biasa yang membantu pengembangan warga binaan di LPP Semarang (22/12)

Batik “Malini Padma”: Dari Balik Jeruji untuk Kemanusiaan Puncak acara ditandai dengan peragaan busana oleh model-model profesional yang membawakan kain batik hasil buah tangan warga binaan. Salah satu mahakarya yang mencuri perhatian adalah motif “Malini Padma”. Karya ini bukan sekadar kain, melainkan simbol kesucian dan ketangguhan.

Rencananya, batik “Malini Padma” akan dilelang, di mana seluruh hasil penjualannya akan didonasikan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam di Sumatera. Langkah ini membuktikan bahwa meski ruang gerak terbatas, kasih sayang dan kepedulian para ibu di LPP Semarang tidak memiliki batas.

Apresiasi dan Harapan Samuel Wattimena Samuel Wattimena, yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap industri kreatif dan pemberdayaan masyarakat, tampak terpukau dengan kualitas karya yang dihasilkan. Menurutnya, Hari Ibu adalah momentum untuk melihat kekuatan sejati perempuan.

Foto : Samuel Wattimena mengucapkan Selamat Hari Ibu kepada para ibu di dalam maupun di luar LPP Semarang (22/12)

“Ibu-ibu di sini adalah contoh nyata dari sebuah ketangguhan. Mereka tidak menyerah pada keadaan, justru mengubah tantangan menjadi karya seni yang bernilai tinggi,” ujar Samuel Wattimena.

Acara ditutup dengan sesi ramah tamah dan komitmen bersama untuk terus mengawal produk-produk lokal hasil pemberdayaan perempuan agar mampu bersaing di kancah nasional.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here