
Kabupaten Temanggung – Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Sofwan Dedy Ardyanto menegaskan masyarakat lokal harus terlibat langsung di setiap program pembangunan infrastruktrur.
Misalnya adalah pembangunan Instruksi Presiden (Inpres) irigasi yang memiliki orientasi untuk mendukung ketahanan pangan. Sebagai informasi, Inpres irigasi secara legalitas dan teknis bakal dikerjakan oleh BUMN melalui PT Wijaya Karya (WIKA).
“Libatkan-lah masyarakat lokal. Kami di Komisi V juga akan terus mendorong supaya nanti program ini terus ada, termasuk melibatkan masyarakar, supaya ekonominya berputar,” pesan Sofwan kepada PT WIKA dalam acara Sosialisasi Pekerjaan Inpres Tahap III di Ruang Rapat Bendung Progo Pistan, DPUPR Temanggung, Selasa (04/11/2025).
Hasilnya, BBWS Serayu-Opak bersama PT WIKA memasukkan klausul ‘Keterlibatan Masyarakat Lokal’ dalam berita acara pertemuan antara jajaran Forkopimda Temanggung, Forkopimcam se-Kabupaten Temanggung, Kades, dan Ketua P3A.
“Saya pastikan fight untuk masyarakat Temanggung, supaya masyarakat juga berdaya, apalagi ekonomi saat ini sedang melambat,” terangnya.

Sementara itu, Kades Nampirejo, Panut Sudarno berharap supaya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terlebih dahulu sebelum pelaksanaan pembangunan irigasi. Terlebih, masyarakat di desanya banyak yang berprofesi sebagai pembudidaya ikan.
“Agar masyarakat tau dan nanti bisa persiapan. Harapannya, mata pencahariaan tidak terganggu dengan pelaksanaan proyek,” ujarnya.
BBWS dan PT WIKA kemudian disarankan oleh Sofwan untuk melakukan sosialisasi di tingkat desa bersama pemdes dan P3A. Karena kontrak waktu hanya sampai akhir tahun, maka managemen harus diperhatikan.
Usulan dari masyarakat juga harus didengar dan diakomodir. Pengerjaan saluran irigasi ini diterangkan oleh Sofwan bukan hanya semata bangunan fisik dari hulu sampai hilir.
“Mungkin nanti ada titik saluran air yang kritis, ini juga harus di-garap, supaya ada manfaat jangka panjang,” ungkap Sofwan.
Inpres Tahap III dengan muatan utama “Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Utama Kewenangan Daerah di BBWS Serayu-Opak” ini disambut baik dan diapresiasi oleh Bupati Temanggung, Agus Setyawan.
Dipaparkan olehnya, Temanggung saat ini memiliki ruang fiskal yang sempit. Dana Transfer Daerah turun karena kebijakan efisiensi. Bulan sebelumnya juga terjadi koreksi, sehingga ada pengurangan anggaran sebesar Rp. 112 milyar, termasuk di dalamnya dana desa dan DBHCT.
Adanya program Inpres maupun aspirasi yang diperjuangkan oleh Sofwan di ‘Senayan’ adalah angin segar untuk mempercepat pembangunan di ‘Kota Tembakau’.
“Kalau dulu ada Alm. Mbah Sudjadi. Hari ini, dilanjutkan perjuangannya oleh Mas Sofwan. Syukur, sama juga di Komisi V. Kami ucapkan terima kasih dan tentu menunggu program-program selanjutnya untuk Temanggung,” pungkasnya.
Tim Editor














