
Kabupaten Magelang – Beberapa desa di wilayah Kecamatan Pakis dan Kecamatan Candimulyo mengeluhkan beberapa program pembangunan desa tidak bisa berjalan optimal.
Faktor utamanya adalah keterbatasan anggaran. Selain itu, ketika diusulkan melalui pemerintah daerah, ruang fiskal mereka juga tidak mampu mengakomodasi seluruh permintaan masyarakat.
“Kalau tidak ada aspirasi, memang sulit membangun desa. Dari kabupaten sedikit,” terang Ariyanto, Anggota DPRD Magelang.
Di sisi lain, Yuwono, Kepala Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, mengutarakan jika pembangunan desa selama ini belum berkelanjutan.
Termasuk ketika melalui program aspirasi dari wakil rakyat. Terkadang, permintaan masyarakat tidak sesuai dengan program yang sedang bergulir dari pemerintah pusat.
“Desa itu bingung. Misalnya masyarakat butuh membangun jalan, program yang sedang ada baru irigasi,” papar Yuwono dalam giat serap aspirasi yang dilakukan oleh Sofwan Dedy Ardyanto, Anggota Komisi V DPR RI di GOR Bimo Suci, Desa Banyusidi, Selasa (07/09/2025).
Selain itu, tokoh yang selama ini memperjuangkan pembangunan desa di Magelang, Ir. Sudjadi juga telah berpulang kepada-Nya.
Guna menjawab tantangan pembangunan itu, Sofwan menegaskan punya skema yang menekankan pada pentingnya kolaborasi antar pihak.
Pertama, terkait dengan program aspirasi, Sofwan mengaku dirinya harus adil. Semua wilayah di dapilnya harus tersentuh sesuai kebutuhan lapangan.
Adapun mekanismenya adalah melalui usulan prioritas dari masing-masing desa. “Jangan diusulkan per tahun, ada rekapan untuk 3-4 tahun ke depan terkait rencana membangun desa,” tuturnya.
Terkait dengan program reguler, saat ini mekanismenya adalah melalui Instruksi Presiden (Inpres), termasuk untuk irigasi dan pembangunan jalan daerah.
“Ini diusulkan lewat dinas, kemudian Komisi V ikut mengawal dan merekomendasikan,” tandasnya.
Tim Editor
I really needed this today. Thank you for writing it.