
Kabupaten Klaten – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah mengadakan sarasehan ‘Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil dalam Penyelesaian Konflik Sosial’ di Gedung Serbaguna Desa Nglinggi dan Gedung Serbaguna Sumber Rejo, Kecamatan Klaten Selatan, Selasa (12/9/2023).
Sarasehan yang mengusung tema ‘Melalui Koordinasi dan Sinergitas Kita Tingkatkan Peran Aktif Masyarakat dalam Mencegah Konflik Sosial’ ini menampilkan dua narasumber, yaitu Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Tengah, Drs. Stephanus Sukirno, M.S. dan Ayuning Sekar Suci.

Pada kesempatan tersebut, Sukirno mengatakan, buah konflik adalah keterpecahan. Akibat keterpecahan, Indonesia bisa dijajah oleh bangsa lain
“Intinya, konflik itu tidak membawa manfaat apapun bagi kita. Karena itu, konfilik harus dihindari. Sebab kalau ada konflik, kita tidak akan bersatu, dan tidak bisa merdeka,” terangnya.
Kepala Badiklat DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah itu juga menandaskan, masyarakat perlu merubah mindset terkait persatuan bangsa.
“Kita perlu meninggalkan keegoisan kita masing-masing. Kita harus bersatu untuk Indonesia dan kita harus mencintai negara ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ayuning Sekar Suci juga menyampaikan, masyarakat patut bersyukur hidup di Indonesia yang subur dan kaya raya. Apalagi, ada banyak kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
“Agar norma dan nilai-nilai yang baik itu tetap terjaga dengan baik, maka orang tua atau keluarga perlu menransfer nilai-nilai tersebut kepada anak-anaknya. Karena anak-anak inilah yang akan menjadi generasi penerus bangsa,” terangnya.
Ayuning Sekar Suci berpesan, nilai-nilai dan kearifan lokal yang baik ini harus terus dijaga dan dilestarikan, karena hal ini menjadi modal dasar bagi kehidupan bersama.
“Harapan saya, masyarakat sadar, bahwa kita perlu mengarahkan generasi muda agar menjadi orang yang baik,” pungkasnya.
Koresponden : Wawan