Kabupaten Pekalongan – Sumar Rosul melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan mengusulkan kebutuhan Anggaran Rp.700 miliar, untuk penanggulangan banjir rob di wilayah Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.
Hal itu disampaikan Sumar Rosul selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan saat dihubungi Koresponden Derap Juang Kabupaten Pekalongan, Kamis (22/6/2023).
“Grand desain secara umum untuk penanganan banjir rob sudah matang. Untuk pembangunannya dibutuhkan anggaran Rp 700 miliar. Kita sudah usulkan ke Pemerintah Pusat untuk membuat tanggul, sekaligus rumah pompanya. Itu yang mampu pusat,” ujarnya.
Menurutnya, desain untuk penanganan banjir rob berada di Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, Karangjompo, sebagian Pacar dan Samborejo yang melalui Sungai Bremi dan Meduri sudah jadi. Dimana desain dan amdalnya sudah ada di Provinsi Jawa Tengah.
Lanjutnya, Sumar Rosul menceritakan lahan yang harus dibebaskan itu milik dua orang warga dan sudah tidak ada patoknya karena terendam banjir.
“Lahan itu milik dua orang warga di Desa Jeruksari. Ini masih berproses. Semoga cepat selesai. Patoknya sudah hilang karena, lahannya tenggelam banjir rob. Sehingga harus dilakukan pengukuran ulang. Yang punya lahan pun bingung dimana patoknya. Ini BPN harus bergerak cepat untuk menunjukkan patok atau koordinatnya,” terangnya.
Sumar yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan yakin jika grand desain itu bisa terealisasi maka persoalan banjir rob di Desa Samborejo, Pacar, Karangjompo, Tegaldowo, Mulyorejo, dan Desa Jeruksari yang berada di Kecamatan Tirto dapat teratasi.
“Mudah-mudahan tahun 2024 bisa terealisasi, karena ini menunggu keputusan pusat saja. Kita selalu berupaya bersama untuk ini disetujui anggarannya,” tuturnya
Saat disinggung terkait rencana penanganan banjir rob jangka pendek, Sumar, menjelaskan pada tahun 2023 ini pembangunan rumah pompa di Tegaldowo dan Mulyorejo sedang diproses.
“Rumah pompa di Tegaldowo ini sedang berproses di tahun ini. Mudah-mudahan segera terealisasi rumah pompa Tegaldowo. Untuk rumah pompa di Mulyorejo sedang dimintakan CSR ke PLN. Ini juga sedang berproses. Tinggal yang Jeruksari tanggul yang limpas ini masih kewenangan provinsi, otomatis provinsi yang akan menangani,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, selain pembuatan rumah pompa untuk mengurangi debit air yang masuk ke pemukiman warga, penanganan jangka pendek lainnya adalah peninggian jalan di Desa Jeruksari pada tahun 2023 ini.
“Pemkab Pekalongan sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp.700 juta untuk peninggian jalan. Jalan yang akan ditinggikan ini di perbatasan Jeruksari dengan Kota Pekalongan. Jalan sudah cor, tapi selalu tergenang makanya ditinggikan lagi,” pungkasnya.
Koresponden: Gus Santo.
buy rybelsus https://rybelsus.tech/# rybelsus cost
rybelsus.icu