Kota Tegal – Dr. Dewi Aryani, M.Si (Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan) bersama Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemenaker RI) menggelar Sosialisasi Pelatihan Vokasi dan Pemagangan. Acara digelar di GOR Kartika Margadana Kota Tegal, pada Kamis (15/6/2023).
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Dr. Dewi Aryani, M.Si, Hambara Agung Prabowo (Direktorat Jenderal Pelatihan Vokasi dan Produktifitas Kemenaker RI), Camat Margadana, Lurah Margadana, serta para peserta yang berjumlah 200 orang.
Menurut, Hambara Agung Prabowo selaku narasumber dari perwakilan Direktorat Jenderal Pelatihan Vokasi dan Produktifitas Kemenaker RI dalam paparannya menyampaikan program kegiatan Kemnaker RI yaitu peningkatan produk dan peningkatan kompetensi melalui pelatihan vokasi dan pemagangan.
“Tugas kami adalah menyiapkan tenaga kerja dari sisi kompetensi dan produktivitas. Ini adalah salah satu dari program kegiatan kami yaitu di peningkatan produk dan peningkatan kompetensi yaitu melalui pelatihan vokasi dan pemagangan. Hari ini kami coba sampaikan informasi ini, semoga informasi ini dapat berguna bagi bapak-Ibu atau saudara, tetangga, dan lainnya,” paparnya.
Hambara menjelaskan ada dua program kegiatan yaitu pelatihan vokasi dan pemagangan. Keduanya miliki tujuan yang sama yaitu untuk peningkatan kompetensi bagi tenaga kerja khususnya untuk mencari kerja.
“Yang membedakan antara pelatihan vokasi dan pemagangan yaitu proses pelaksanaannya. Kalau pelatihan vokasi itu adalah pelatihan untuk peningkatan kompetensi yang diselenggarakan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). LPK ada dua jenis yaitu yang dikelola oleh swasta dan yang dikelola oleh pemerintah. Untuk kelola swasta disebutnya berwiraswasta dan untuk pemerintah mungkin yang dikenal dengan Balik Latihan Kerja (BLK). Untuk BLK yang dikelola oleh pemerintah ini ada jenis yaitu yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan juga yang dikelola Pemerintah Pusat yang dikembangkan menjadi kenagakerjaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hambara menyampaikan untuk di Jawa Tengah adalah Balai Besar Pelatihan Vokasi di Semarang dengan berbagai macam kejuruan seperti otomotif, kelistrikan, elektronika, menjahit atau TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan masih banyak lagi.
“Sedangkan untuk kejuruan yang ada di Kabupaten Tegal itu kejuruan unggulannya adalah di teknologi kelistrikan dan las. Untuk yang di Semarang itu kejuruan unggulannya menjahit,” imbuhnya.
Hambara menambahkan untuk pelatihan vokasi ini bersifat inklusif artinya siapa saja boleh mengikuti, tidak ada batasan usia. Dan untuk pendidikan pun tidak kami batasi untuk yang lulusan SD, SMP, SMA. Dirinya juga berharap selain dapatkan peningkatan kompetensi peserta juga dapat sertifikat.
“Dirinya berharap apa yang didapatkan dari pelatihan vokasi ini selain peningkatan kompetensi bapak-Ibu juga mendapatkan sertifikat yaitu sertifikat telah mengikuti pelatihan dan sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional oleh Badan Nasional Sertifikasi Pofesi atau BNSP,” harapnya.
Sementara, Dr. Dewi Aryani, M.Si menyampaikan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan pengangguran telah dilakukannya. Terbukti saat ini sudah ada 23 gedung BLK yang didirikannya baik di Kabupaten Tegal dan juga di Kabupaten Brebes yang nilainya 1 gedung itu 1 miliar.
“Untuk di Kota Tegal sendiri belum ada. Bukan tidak ada, bukan saya tidak pernah mencari partner yaitu yayasan yang punya lahan 500 meter sisa untuk lokasi BLK-nya, saya sudah minta tolong kepada pihak-pihak terkait tolong dicarikan di Kota Tegal yayasan yang punya wakaf tanah 500 meter tapi sampai sekarang belum ada dan belum nemu. Barangkali di Margadana ada yayasan keagamaan atau pendidikan yang legalitasnya sudah lengkap dan punya lahan 500 meter saya nggak usah nunggu lama-lama pasti tak ACC sekarang,” ujarnya.
Dewi melanjutkan permasalahannya dikarenakan belum menemukan lahan tanah yang harus dimiliki yayasan bukan milik Pemkot.
“Jadi masalahnya itu, karena belum nemu yang punya lahan tanah segitu dan tanah ini harus milik yayasan tidak boleh milik Pemkot. Pemkot memang punya tanah banyak, kalau untuk BLK aspirasi saya tidak boleh tanah negara tidak boleh tanah Pemkot karena BLK itu nanti dikelola oleh yayasan yang saya berikan bantuan termasuk perlengkapannya,” lanjutnya.
Dirinya juga menawarkan kepada warga Margadana yang hendak ikut kursus elektronika dapat ke lokasi BLK milik Kemnaker.
“Kalau panjenengan dan warga Margadana kepengin kursus elektronika bisa lokasinya di BLK milik Kemenaker dan Provinsi yang ada di Pantura di Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.” ucapnya.
Dewi manambahkan akan mengkoordinasikan dengan BLK di Pantura bila ada pembukaan kursus untuk dapat memberikan kuotanya bagi Kota Tegal.
“Nanti saya coba koordinasikan dengan BLK yang di Pantura, kapan mereka ada pembukaan kuota kursus elektronika atau otomotif nanti kita berikan kuotanya untuk Kota Tegal. InsyaAllah nanti kita realisasikan, yang penting kalau memang ada peminat untuk kursus elektronika dan otomotif,” pungkasnya.
Koresponden: Gus.