Kabupaten Wonosobo – Pemilu 2024 yang kian dekat tentu harus dipandang dengan bijak oleh seluruh Partai politik sehingga mereka bisa meraih kemenangan dalam hal elektoral. Tak terkecuali bagi PDI Perjuangan, Partai berlambang Banteng Moncong Putih ini terus melakukan pergerakan politik dengan tujuan bisa memenangkan kontestasi politik tersebut. Apalagi, diketahui bahwa di Jawa Tengah sendiri telah dicanangkan tagline ‘Menang Spektakuler’ untuk menghadapi Pemilu 2024 yang secara tidak langsung menyiratkan makna jika seluruh kader Partai harus bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita elektoral itu.
Ketika diruntut dalam frame ilmu politik, pemilu sendiri hakektanya merupakan sarana bagi peserta di dalamnya untuk memperoleh kekuasaan yang konstitusional. Adapun peserta pemilu menurut UUD 1945, tepatnya Pasal 22E Ayat 3 adalah Partai politik. Dengan demikian, penfasiran bahwa PDI Perjuangan mulai menyiapkan skema pemenangan elektoral tentu sangat logis, mengingat PDI Perjuangan adalah Partai politik yang pada Pemilu 2024 nanti sudah sah dinyatakan sebagai salah satu pesertanya.

Adapun untuk kegiatan elektoral di Jawa Tengah, PDI Perjuangan mengimplementasikan KomandanTe Stelsel sebagai strategi pemenangannya. Strategi tersebut berdasarkan penulusuran informasi oleh Tim Derap Juang lahir dari refleksi nilai dan karakteristik PDI Perjuangan serta telah melalui uji laboratorium di mana hasilnya juga memuaskan. Terbukti, di Wonogiri pada Pemilu 2019 lalu KomandanTe Stelsel ini mampu untuk meningkatkan perolehan suara secara signifikan bahkan tercatat sebagai hasil progres politik terbaik se-Indonesia.
Supaya barisan kader khususnya struktur Partai bisa lebih mendalami skema KomandanTe Stelsel, maka masing-masing tingkat kepengurusan PDI Perjuangan di berbagai wilayah terus menggencarkan rapat koordinasi dan konsolidasi internal. Selain untuk menelisik lebih dalam arti penting KomandanTe Stelsel, pertemuan antar kader ini tentunya juga menjadi sarana untuk membangun bounding, karena bagaimanapun juga kekuatan internal adalah faktor utama penentu kemenangan elektoral. Lebih lanjut, agenda-agenda pertemuan struktur Partai ini tak lain juga untuk memetakan geopolitik di wilayahnya seiring dengan dinamika yang terjadi di lapangan.

Di Kecamatan Wonosobo misalnya, Ranting dan PAC pada Minggu (12/3) melakukan kegiatan seperti di atas yang juga dibarengi dengan aksi ‘merumput’ yang dilaksanakan oleh Wakabid Rekrutmen dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Sofwan Dedy Ardyanto. Mereka menyadari bahwa Pemilu 2024 adalah sebuah kesempatan untuk mengaktualisasikan tugas ideologis seorang kader Partai yang berhaluan pada idee-idee Bung Karno, yakni memperkuat tenaga Kaum Marhaen.
Bagi publik yang tidak berada dalam circle utama arus politik, memang konsepsi yang muncul adalah tidak ada keterkaitan antara pemilu dan kegiatan lapangan yang bisa menyejahterakan masyarakat. Akan tetapi, ketika dimaknai lebih jauh, seperti pemahaman awal bahwa pemilu adalah sarana untuk mendapatkan kekuasaan secara konstitusional, maka kekuasaan politik ini bisa diarahkan untuk memproduksi kebijakan yang pro terhadap rakyat. Ketika Partai politik menang Pemilu dan kadernya punya integritas sekaligus kompetensi, maka tak khayal apabila kemudian tatanan sosial masyarakat akan menuju pada perubahan yang progresif.

Diungkapkan oleh Sofwan Dedy Ardyanto bahwasanya KomandanTe Stelsel ini nantinya akan menekankan pada peran struktur Partai sebagai mesin utama untuk memperoleh dukungan rakyat sebesar-besarnya. Maka, secara implisit, struktur Partai-lah yang akhirnya akan memberikan kontribusi penting untuk mewujudkan Menang Spektakuler tersebut. Di sisi lain, karena mereka memainkan peran tersebut, maka dampak lanjutan yang akan terbentuk adalah struktur Partai ini akhirnya bisa menjembatani aspirasi dari masyarakat kepada pemimpin ataupun wakil rakyat yang sudah terpilih.
Interpretasi di atas adalah sebuah gambaran hal yang dicita-citakan oleh PDI Perjuangan, yang mengharapkan kondisi politik di Indonesia seiring berjalannya waktu bisa terus berprogres menuju kedewasaan yang sesungguhnya. Seperti halnya pemikiran Bung Karno dalam Trisakti-nya di mana bangsa yang besar harus ‘Berdaulat Secara Politik’. Sebagai murid ideologis Bung Karno, seluruh kader PDI Perjuangan, lanjut Sofwan Dedy Ardyanto harus bergerak untuk merealisasikan cita-cita tersebut agar tidak terjadi peristiwa ‘deparpolisasi’ seperti halnya di era aktual ini.
Pemaparan wawasan politik baik secara konsep maupun praktik oleh Sofwan Dedy Ardyanto ini disambut dengan baik oleh jajaran struktur Partai yang hadir di dalam forum. Ketua PAC Wonosobo, Amin Suharyanto menegaskan bahwa politik memang jalan pengabdian yang melibatkan unsur kekuasaan yang konstitusional. Mengingat KomandanTe Stelsel ini memiliki urgensi untuk diterapkan dan manfaatnya begitu besar bagi masyarakat maupun Partai, maka Amin Suharyanto menyatakan siap untuk mensukseskan strategi politik tersebut. Baik Ranting maupun PAC dijelaskan olehnya akan terus melakukan koordinasi dan tindakan konkret di lapangan guna menyukseskan setiap program kepartaian yang telah disepakati bersama.
EAW