Kabupaten Klaten – Menjelang datangnya bulan Ramadan, warga masyarakat Desa Palar, Kecamatan Trucuk menggelar tradisi sadranan dengan menampilkan pagelaran kesenian Wayang Kulit di Bangsal Makam Sang Pujangga Ronggowarsito. Hadir dalam acara tersebut antara lain Anggota Fraksi PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah Hj. Kadarwati, S.H., M.H, Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, S.I.Kom, Camat Trucuk, Kepala Desa Palar, dan warga masyarakat, Jumat (10/3/2023).
Adapun pagelaran Wayang Kulit tersebut dimulai pukul 20.00 WIB dengan dalang utama Ki Tantut Sutanto serta bintang tamu Eliza dan Tatin.
Pada kesempatan tersebut, Kadarwati menyampaikan bahwa tradisi sadranan merupakan warisan dari para leluhur sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mempersembahkan hasil bumi berupa makanan dan buah-buahan untuk disedekahkan kepada warga masyarakat. Selain itu juga untuk mendoakan para leluhur sebelum datangnya bulan suci Ramadan.
“Alhamdulillah saya bersama Mas Hamenang bisa bersilaturahmi dengan warga masyarakat di Bangsal Makam Eyang Ronggowarsito dalam acara sadranan. Di sini saya dan Mas Hamenang mendoakan Eyang Ronggowarsito dan para leluhur. Dalam tradisi sadranan di sini juga dimeriahkan pagelaran Wayang Kulit. Saya sangat mendukung acara ini karena sadranan dan Wayang Kulit merupakan tradisi yang harus kita lestaraikan,” ujarnya.
Hamenang juga mengatakan bahwa pihaknya sangat men-support tradisi sadranan di zaman modern ini. Nguri-nguri tradisi leluhur, nyekar makam leluhur, berdoa untuk leluhu,r dan pentas Wayang Kulit ini akan dilakukan terus setiap sadranan digelar agar generasi muda bisa terus melestarikan tradisi sekaligus adat istiadat yang diwariskan oleh para pendahulu.
“Alhamdulillah perayaan tradisi sadranan ini berlangsung meriah, lancar, dan aman. Antusias warga masyarakat sangat luar biasa, banyak aneka permainan anak dan aneka kuliner yang turut meramaikan agenda sadranan dan pentas Wayang Kulit di sekitar Bangsal Makam Eyang Ronggowarsito ini. Kebersamaan dan kekompakan warga memang terlihat dalam sadranan ini. Saya berharap tradisi sadranan ini terus dilestarikan agar para generasi muda tidak lupa dengan tradisi adat istiadat yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita,” pungkas Hamenang yang juga menjabat sebagai Wakabid DPC PDI Perjuangan Klaten.
Koresponden : Wawan