Kabupaten Pekalongan – Representasi perempuan dalam bidang politik dapat dikatakan masih jauh dari harapan, meskipun angka keterwakilan perempuan dalam kancah politik terus meningkat.
Meski demikian, PDI Perjuangan mendorong agar keterwakilan perempuan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat ditunjukkan Ketua DPR RI saat ini Puan Maharani kader PDI Perjuangan.
“Maka kita harus bangga, seorang perempuan srikandi Banteng yang bernama Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI, ini pertanda bahwa perempuan tidak boleh diremehkan,” ujar Endang Suwarningsih anggota DPRD Kabupaten Pekalongan saat memberikan arahan pada waktu resesnya bersama Dede Indra Permana Anggota DPR RI di cafe Margo Mulyo Karanganyar, Jumat (27/1/2023).
Reses yang dihadiri kaum perempuan dari Aisyiah dan Fatayat NU Kecamatan Karanganyar lebih banyak membicarakan tentang keterlibatan dan partisipasi perempuan dalam politik.
Endang menyadari bahwa saat ini anggota DPRD di Kabupaten Pekalongan dalam keterwakilan perempuan masih rendah, pun di dalam Fraksi PDI Perjuangan. Maka dari itu, pihaknya mendorong agar para perempuan lebih peka soal politik.
“Harus kita sadari keterwakilan perempuan sebagai wakil rakyat di dewan masih rendah, sebagai contoh anggota Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan cuma 3 orang jadi tidak setiap Dapil ada keterwakilan perempuan. Solusinya ialah, kita sebagai perempuan harus lebih meningkatkan kepekaan soal politik agar suara-suara perempuan lebih terdengar,” jelasnya.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pekalongan ini menambahkan partisipasi politik perempuan harus ditingkatkan dengan cara perempuan dukung perempuan.
“Kami sengaja adakan reses kali ini dengan mengundang ibu-ibu. Di mana biasanya saat ada reses dimonopoli bapak-bapak. Kami ingin menyerap aspirasi dari kaum perempuan, dan lewat reses ini pula agar ibu-ibu melek politik,” jelas Endang yang saat ini juga menjabat sebagai Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan.
Sementara Dede Inda Permana, anggota Komisi III DPR RI menjelaskan masih minim bagi fraksi Partai untuk menempatkan masing-masing anggota DPR perempuan di alat kelengkapan dewan (AKD) yang strategis.
“Sangat penting perempuan bisa didorong mengisi AKD yang strategis seperti badan anggaran, sebagai penentu bagi semua kebijakan dan keputusan agar responsif gender. Maka dimulai dari perempuan dukung perempuan agar perempuan banyak yang jadi wakil rakyat di parlemen,” ungkap Dede.
Dede menambahkan semua berpulang kepada niat dan semangat pada kaum perempuan itu sendiri.
“Semua kembali pada niat dan semangat ibu-ibu ya. Dan juga harus hilangkan semboyan “perempuan kegubet rikmo, kesrembit jarik” yang artinya kurang lebih kaum perempuan itu terhalang rambut panjang dan kain jarik yang dipakai jadi aktivitasnya terbatas.” pungkas Dede.
Koresponden: Gus Santo